Rapat Konsolidasi Wilayah (Rakoswil) MES Se Jawa yang diselenggarakan pada 13-14 Desember di Hotel MG Setos, Semarang, membahas berbagai tantangan dan isu strategis ekonomi syariah di tingkat daerah maupun nasional.
Dengan format Focus Group Discussion (FGD), kegiatan ini merumuskan rekomendasi strategis dan program kerja untuk mengatasi berbagai persoalan ekonomi berbasis syariah.
Badan Pengurus Harian (BPH) Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Siti Ma’rifah, menyampaikan bahwa keikutsertaan dalam rapat konsolidasi ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial organisasi.
“Rapat konsolidasi ini penting dilaksanakan karena berkaitan dengan masa depan ekosistem ekonomi syariah,” ungkapnya dalam sambutan.
Siti Ma’rifah menekankan bahwa Indonesia menganut dua sistem ekonomi, yaitu sistem konvensional dan syariah. Keduanya diberikan akses yang sama untuk berkembang, terutama dengan jumlah penduduk Muslim yang besar.
“Meski demikian, program-program ekonomi syariah pada akhirnya tidak hanya ditujukan untuk umat Islam, tetapi juga untuk masyarakat umum, karena Islam adalah agama rahmatan lil alamin,” jelasnya.
Dalam kesempatan ini, Siti Ma’rifah juga menyampaikan bahwa setiap program yang dilaksanakan oleh pengurus wilayah MES harus memiliki dimensi kemaslahatan yang memberi manfaat bagi masyarakat luas. Ia juga menyinggung tentang upaya MES Wilayah Jawa Tengah yang sedang menyiapkan konsep pariwisata ramah Muslim.
“Ini adalah bentuk dari public service yang sangat kami apresiasi. Harapnya konsep pariwisata ramah Muslim MES Jateng ini bisa menjadi inspirasi bagi wilayah lain,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Wilayah MES Jateng, Nyata Nugraha, mengatakan bahwa tujuan dari Rakoswil adalah untuk mempercepat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
“Setiap provinsi di Jawa memiliki isu yang berbeda. Di Jateng, isu utama yang kami angkat adalah pengembangan pariwisata ramah Muslim, yang juga telah menjadi isu nasional,” ujarnya.
Kegiatan ini juga menghadirkan seminar Literasi Perencana Keuangan Syariah bagi UMKM yang disampaikan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Tengah, Achmad Nuryanto, dan akademisi Universitas Muhammadiyah Surakarta, KMT Lasmiatun.
Rapat konsolidasi ini diharapkan dapat mempercepat terwujudnya pengembangan ekonomi syariah yang inklusif dan bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.
Penulis : Muhammad Lutfi N.S. | Editor : Herry Aslam Wahid
Sumber foto : Dokumentasi MES