Dalam upaya memperkuat kolaborasi dan komunikasi untuk pengembangan ekonomi syariah, Pengurus Wilayah MES DI Yogyakarta dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY menyelenggarakan audiensi pada Senin (24/2).
Ketua Umum Pengurus Wilayah MES DIY, Edy Suandi Hamid, memaparkan berbagai program potensial yang dapat dikolaborasikan antara BI dan berbagai pemangku kepentingan yang memiliki visi dan tujuan serupa dalam mengembangkan ekonomi syariah.
“Beberapa program bisa menjadi kolaborasi bersama, seperti pengembangan pariwisata ramah muslim, produk halal, serta peningkatan kapasitas UMKM,” jelasnya.
Ia menekankan bahwa MES DIY ingin mendorong kerja sama yang lebih intens dengan Bank Indonesia, terutama dalam membangun infrastruktur yang mendukung pertumbuhan ekonomi syariah.
“Fokus utama kami adalah sektor pariwisata serta penguatan kapasitas UMKM, yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat,” ujar Rektor Universitas Widya Mataram Yogyakarta tersebut.
Pada saat yang sama, Kepala Kantor Perwakilan BI DIY, Ibrahim, menegaskan peran strategis Bank Indonesia sebagai akselerator, inisiator, dan regulator dalam pengembangan ekonomi syariah di Yogyakarta.
“Salah satu inovasi yang telah kami luncurkan adalah aplikasi digital untuk membantu pengelolaan masjid. Aplikasi ini bertujuan mempermudah transaksi keuangan dan menjadi bagian dari upaya digitalisasi ekonomi syariah,” ujarnya.
Ibrahim juga mendorong kolaborasi lebih lanjut melalui berbagai kegiatan, seperti Focus Group Discussion (FGD), talkshow, simposium, dan pameran. Menurutnya, inisiatif tersebut dapat semakin memperkenalkan konsep ekonomi syariah kepada masyarakat luas.
Dengan audiensi ini, diharapkan kerja sama antara MES DIY dan BI DIY semakin erat, sehingga pengembangan ekonomi syariah di Yogyakarta dapat berkembang pesat dan memberi dampak positif yang signifikan bagi masyarakat.
Penulis : Muhammad Lutfi N.S. | Editor : Alfath Shifa Ghifara
Dokumentasi : MES Yogyakarta
