Perempuan memainkan peran strategis dalam pengembangan UMKM di kota Balikpapan melalui berbagai sektor. Memaksimalkan potensi ini, Lembaga Pengembangan Usaha Halal (LPUH) MES bersama PT. Pegadaian menyelenggarakan Pelatihan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan pada 5 – 6 Desember di Pendopo Desa Wisata Pringgondani, Kota Balikpapan.
Sekretaris Umum Pengurus Daerah MES Balikpapan, Bambang Saputro, mengungkapkan bahwa perempuan memegang peran kunci dalam pengelolaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Balikpapan, dengan kontribusi mencapai 80% dari total pelaku UMKM.
Namun, daya saing UMKM di Balikpapan masih tergolong rendah. Salah satu tantangan utamanya adalah minimnya jumlah usaha yang telah memiliki sertifikasi halal. Dari sekitar 13.000 pelaku usaha, hanya 10% atau sekitar 1.300 usaha yang telah tersertifikasi halal.
“Kami menghadapi tantangan besar dalam meningkatkan daya saing UMKM, terutama terkait sertifikasi halal. Padahal, ini adalah kebutuhan utama untuk memperluas pasar,” ujar Bambang.
Ia menambahkan, rendahnya tingkat sertifikasi halal ini menjadi penghambat signifikan dalam membangun ekosistem halal yang dapat memperkuat posisi Balikpapan sebagai calon pusat halal di Ibu Kota Negara (IKN).
Untuk mengatasi kendala tersebut, pemerintah bersama lembaga terkait merancang serangkaian pelatihan yang berfokus pada pemberdayaan perempuan pelaku UMKM. Pelatihan ini mencakup pendampingan untuk pengurusan sertifikasi halal hingga strategi peningkatan kapasitas usaha.
“Melalui pelatihan dan fasilitasi ini, kami berharap semakin banyak pelaku UMKM, terutama perempuan, yang produknya bersertifikasi halal. Dengan demikian, daya saing usaha mereka akan meningkat,” harapnya.
Bambang optimis, dengan sinergi antara pemerintah, lembaga pendukung, dan pelaku UMKM, Balikpapan dapat menjadi contoh sukses dalam menerapkan ekonomi inklusif berbasis pemberdayaan perempuan.
Staf Ahli Bidang Sosial, Kesejahteraan, dan Pengembangan SDM Pemkot Balikpapan, Adamin Siregar, menegaskan bahwa perempuan adalah pilar penting bagi keluarga. Menurutnya, memberikan akses kepada perempuan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, serta jaringan sangatlah penting, terutama dalam bidang ekonomi syariah yang semakin diminati oleh masyarakat saat ini.
“Pemkot Balikpapan terus berupaya meningkatkan dukungan terhadap perempuan, salah satunya dengan memperluas akses pelatihan dan permodalan,” jelaskan.
Ia menjelaskan bahwa kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk sektor ekonomi syariah, sangat diharapkan dapat memacu pengembangan industri halal di daerah tersebut.
“Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan akses pelatihan dan permodalan, khususnya untuk perempuan dengan kolaborasi bersama berbagai pihak,” tambah Siregar.
Ia yakin langkah ini diharapkan dapat membuka peluang lebih besar bagi perempuan untuk berkontribusi dalam ekonomi halal, yang pada gilirannya akan berdampak positif pada kesejahteraan keluarga dan perekonomian daerah.
Harapannya, pelatihan ini tidak hanya sekadar memberikan ilmu pengetahuan, tetapi juga menjadi wadah jejaring yang lebih luas bagi masyarakat, sehingga dapat memperluas peluang bisnis, terutama bagi perempuan yang ingin mengembangkan usaha mereka.
Penulis : Muhammad Lutfi N.S. | Editor : Herry Aslam Wahid
Sumber foto : Dokumentasi MES