Ketimpangan ekonomi di tingkat desa menjadi salah satu tantangan utama dalam pengembangan ekonomi berkelanjutan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Menjawab tantangan ini, Pengurus Wilayah MES DI Yogyakarta melalui Departemen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjalin kerja sama strategis dengan sejumlah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di wilayah DIY.
Kesepakatan ini terungkap dalam pertemuan yang berlangsung pada Minggu (8/12). Ketua Departemen UMKM Pengurus Wilayah MES DIY, Jumadi, menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan langkah nyata untuk membangun ekosistem ekonomi syariah yang lebih kuat, inklusif, dan berkelanjutan.
“BUMDes memiliki potensi besar sebagai ujung tombak pengembangan ekonomi di desa. Dengan kerja sama ini, kami ingin memastikan bahwa potensi tersebut dapat dimaksimalkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa,” ujarnya.
Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Widya Mataram tersebut menambahkan bahwa sinergi yang baik antara MES DIY dan BUMDes dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi syariah di Daerah Istimewa Yogyakarta. Menurutnya, peran BUMDes sangat penting dalam mendorong perekonomian berbasis komunitas.
“BUMDes adalah mitra strategis yang mampu menggerakkan ekonomi di tingkat desa, khususnya dalam sektor-sektor yang relevan dengan prinsip syariah. Dengan pendekatan yang tepat, pertumbuhan ekonomi syariah di DIY dapat berkembang jauh lebih pesat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Jumadi juga menyampaikan harapannya agar kolaborasi ini tidak hanya berdampak pada penguatan ekonomi syariah, tetapi juga menjadi solusi konkret atas kesenjangan ekonomi yang masih dirasakan di sejumlah desa.
“Kami berharap langkah ini mampu memperkuat pondasi ekonomi syariah di tingkat lokal sekaligus menjawab permasalahan yang selama ini menghambat pemerataan pembangunan ekonomi di desa-desa,” tuturnya.
Kerja sama ini diharapkan mampu membuka peluang baru bagi desa-desa di DIY untuk memberdayakan masyarakat melalui inisiatif-inisiatif berbasis ekonomi syariah, yang berorientasi pada keadilan dan keberlanjutan.
Penulis : Muhammad Lutfi N.S. | Editor : Herry Aslam Wahid
Sumber foto : Dokumentasi MES
