Perempuan yang dinilai memegang peran penting dalam perekonomian melalui pengelolaan UMKM, mendorong Lembaga Pengembangan Usaha Halal MES bersama PT. Pegadaian menyelenggarakan Pelatihan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan di Pendopo Walikota Mataram pada 30 November – 1 Desember.
Mengusung tema Perempuan Berdaya, Keluarga Sejahtera, pelatihan ini memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengembangkan diri, serta turut memperkuat kemandirian ekonomi dan berkontribusi pada kemajuan daerah.
Wakil Wali Kota Mataram, TGH Mujiburrahman, menegaskan pentingnya peran strategis perempuan dalam membangun keluarga yang kokoh dan masyarakat yang maju.
“Pemberdayaan perempuan di sektor ekonomi, terutama melalui UMKM, memiliki dampak besar. Data menunjukkan bahwa UMKM yang dikelola oleh perempuan telah menjadi penyelamat perekonomian, terutama di masa-masa sulit,” ungkapnya saat membuka acara.
Ia juga mengapresiasi kontribusi nyata MES NTB dalam mendukung pemberdayaan ekonomi berbasis nilai-nilai syariah. Pelatihan ini, menurutnya, menjadi langkah penting untuk mengembangkan potensi besar yang dimiliki perempuan.
“Terutama dalam hal inovasi dan kreativitas di bidang ekonomi. Inovasi, ketangguhan, dan kreativitas perempuan pelaku UMKM tidak hanya menginspirasi, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi pertumbuhan ekonomi daerah,” tambahnya.
Sejalan dengan visi pemberdayaan ini, Pemerintah Kota Mataram terus menggulirkan program-program inovatif untuk mendukung ekonomi berbasis masyarakat, salah satunya melalui Program HARUM BERSERI (Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Berbasis Rumah Ibadah).
“Program ini tidak hanya menguatkan aspek ekonomi, tetapi juga memperkuat fondasi spiritual masyarakat. Dengan berbasis rumah ibadah, kami ingin memastikan keseimbangan antara kesejahteraan materi dan nilai-nilai moral,” jelas Wakil Wali Kota.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Wilayah MES Nusa Tenggara Barat, Baiq Mulianah, menegaskan komitmen pihaknya dalam memasyarakatkan prinsip ekonomi syariah melalui berbagai inisiatif strategis yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
“MES NTB akan terus aktif dan serius memfokuskan pada pengembangan ekosistem halal yang holistik, tidak hanya sekadar memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga menjadi inspirasi bagi wilayah lain,” tegas Baiq.
Menurutnya, NTB memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu pusat ekonomi syariah di Indonesia. Fokus utama yang diusung selama ini tidak hanya terbatas pada sektor makanan halal, tetapi juga mencakup pengembangan wisata halal, fashion berbasis syariah, dan hotel syariah yang ramah bagi wisatawan muslim.
“Ekosistem berbasis prinsip halalan toyyiban memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh, terutama di sektor-sektor strategis seperti pariwisata dan ekonomi kreatif,” tuturnya.
Ia meyakini bahwa konsep halalan toyyiban bukan sekadar konsep, melainkan sebuah solusi konkret yang dapat memberikan dampak nyata dalam mensejahterakan masyarakat.
“Kami optimis bahwa melalui sinergi yang baik, NTB dapat menjadi contoh sukses dalam mengintegrasikan prinsip syariah ke dalam berbagai sektor kehidupan,” pungkasnya.
Pelatihan ini menjadi momentum penting bagi perempuan di Mataram untuk menggali potensi diri dan membangun kemandirian ekonomi. Dengan keterlibatan perempuan dalam sektor UMKM, tidak hanya kesejahteraan keluarga yang meningkat, tetapi juga kontribusi terhadap pembangunan daerah semakin nyata.
Penulis : Muhammad Lutfi N.S. | Editor : Herry Aslam Wahid
Sumber foto : Dokumentasi MES